Translate

Senin, 26 Mei 2014

Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

23 September 2013 pukul 15:34






Kita pasti tahu bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, tetapi walaupun kita tahu bahwa Pancasila adalah dasar negara NKRI tetapi mengapa perbuatan kita kini telah beralih ke penyimpangan yang sangat merugikan diri sendiri dan negara. Dan kita juga telah melupakan Pancasila sebagai pandangan hidup kita.
   Sila ke-1 berkata ''KETUHANAN YANG MAHA ESA'', walaupun itu telah tercantum di Pancasila tetapi nyatanya masih banyak orang yang mencari kekayaan dengan cara yang melawan perintah agamanya sendiri. Dan itu sama saja mempermalukan Tuhan dan keluarga. Jadi jangan sampai anda terjerumus ke dalam hal yang menentang agama.

   Sila ke-2 berkata ''KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB'', hal yang dimaksud adalah tentang penindasan dan penjajahan yang sangat tidak manusiawi dan melanggar HAM. Jika berbicara tentang penjajahan Indonesia pun pernah dijajah oleh bangsa Eropa, tetapi karena kegigihan para pahlawan kita pada saat itu Indonesia pun dapat terlepas dari penjajahan. Sebuah contoh, misalnya anak a dan anak b saling mengejek. Itu pun juga sudah sebuah kegagalan dalam menjalankan sila ke-2 dalam kehidupan kita. Jadi sama saja mereka saling berperang untuk mendapatkan sebuah bukti bahwa saya lebih hebat dari kamu. Dan itu juga merupakan kegagalan dalam menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, jadi janganlah kamu saling mengejek antar sesama manusia karena itu dapat menimbulkan perpecahan'

   Sila ke-3 dalam pancasila berkata ''PERSATUAN INDONESIA'', Apakah itu benar ? Jawabannya tentu saja benar dan sudah pasti. Lalu jika itu benar mengapa kita kini juga telah melupakannya. Salah satu contoh akhir akhir ini kita sering mendengar bahwa sekolah ini tawuran dengan sekolah itu. Ini adalah salah satu contoh kegagalan kita dalam menerapkan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari, apalah untungnya tawuran itu dapat uang juga tidak, mendapatkan kesehatan juga tidak. Yang ada justru mengantarkan nyawa kita sendiri. Oleh karena itu janganlah sekali-kali anda tawuran.

   Sila ke-4 berkata ''KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN'', apakah kita sudah menerapkannya dalam kehidupan kita. Jika masyarakat Indonesia jaman dahulu mungkin masih sering bermusyawarah untuk mencapai kata mufakat dalam kehidupan mereka, tetapi masyarakat sekarang sudah mementingkan egonya masing-masing dan hanya ingin menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan adu fisik, jadi janganlah kita sesekali mementingkan diri sendiri daripada orang lain karena itu juga akan menimbulkan perpecahan.

   Sila ke-5 berkata ''KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA'', jika kita melihat di televisi ataupun media lainnya memeng pemerintah juga kurang adil dalam memberikan sebuah kenyamanan bagi penduduknya. Salah satu contoh pembagian dana BLSM, BLSM dibagikan dengan sangat tidak adil oleh rakyat. Masyarakat yang kaya yang membawa perhiasan seperti emas, berlian dll malah mendapatkan bantuan dana BLSM, sedangkan masyarakat yang kurang mampu justru sebaliknya malah tidak terdaftar sebagai penerima BLSM. Saya yakin sebagai warganegara kita nantinya akan bisa membawa Indonesia ke dalam kesejahteraan dan menghapuskan semua yang buruk tentang Indonesia.






Prayogi M.P
Palembang 23 September 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar