23 September 2013 pukul 15:34
Kita pasti tahu bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, tetapi walaupun kita
tahu bahwa Pancasila adalah dasar negara NKRI tetapi mengapa perbuatan kita
kini telah beralih ke penyimpangan yang sangat merugikan diri sendiri dan
negara. Dan kita juga telah melupakan Pancasila sebagai pandangan hidup kita.
Sila
ke-1 berkata ''KETUHANAN YANG MAHA ESA'', walaupun itu telah tercantum di
Pancasila tetapi nyatanya masih banyak orang yang mencari kekayaan dengan cara
yang melawan perintah agamanya sendiri. Dan itu sama saja mempermalukan Tuhan
dan keluarga. Jadi jangan sampai anda terjerumus ke dalam hal yang menentang
agama.
Sila ke-2 berkata ''KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB'', hal yang
dimaksud adalah tentang penindasan dan penjajahan yang sangat tidak manusiawi
dan melanggar HAM. Jika berbicara tentang penjajahan Indonesia pun pernah
dijajah oleh bangsa Eropa, tetapi karena kegigihan para pahlawan kita pada saat
itu Indonesia pun dapat terlepas dari penjajahan. Sebuah contoh, misalnya anak
a dan anak b saling mengejek. Itu pun juga sudah sebuah kegagalan dalam
menjalankan sila ke-2 dalam kehidupan kita. Jadi sama saja mereka saling
berperang untuk mendapatkan sebuah bukti bahwa saya lebih hebat dari kamu. Dan
itu juga merupakan kegagalan dalam menerapkan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, jadi janganlah kamu saling mengejek antar sesama manusia karena
itu dapat menimbulkan perpecahan'
Sila
ke-3 dalam pancasila berkata ''PERSATUAN INDONESIA'', Apakah itu benar ?
Jawabannya tentu saja benar dan sudah pasti. Lalu jika itu benar mengapa kita
kini juga telah melupakannya. Salah satu contoh akhir akhir ini kita sering
mendengar bahwa sekolah ini tawuran dengan sekolah itu. Ini adalah salah satu
contoh kegagalan kita dalam menerapkan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari,
apalah untungnya tawuran itu dapat uang juga tidak, mendapatkan kesehatan juga
tidak. Yang ada justru mengantarkan nyawa kita sendiri. Oleh karena itu
janganlah sekali-kali anda tawuran.
Sila ke-4 berkata ''KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN'', apakah kita sudah menerapkannya dalam
kehidupan kita. Jika masyarakat Indonesia jaman dahulu mungkin masih sering
bermusyawarah untuk mencapai kata mufakat dalam kehidupan mereka, tetapi
masyarakat sekarang sudah mementingkan egonya masing-masing dan hanya ingin
menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan adu fisik, jadi janganlah kita
sesekali mementingkan diri sendiri daripada orang lain karena itu juga akan
menimbulkan perpecahan.
Sila ke-5 berkata ''KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA'',
jika kita melihat di televisi ataupun media lainnya memeng pemerintah juga
kurang adil dalam memberikan sebuah kenyamanan bagi penduduknya. Salah satu
contoh pembagian dana BLSM, BLSM dibagikan dengan sangat tidak adil oleh
rakyat. Masyarakat yang kaya yang membawa perhiasan seperti emas, berlian dll
malah mendapatkan bantuan dana BLSM, sedangkan masyarakat yang kurang mampu
justru sebaliknya malah tidak terdaftar sebagai penerima BLSM. Saya yakin
sebagai warganegara kita nantinya akan bisa membawa Indonesia ke dalam
kesejahteraan dan menghapuskan semua yang buruk tentang Indonesia.
Prayogi M.P
Palembang 23 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar